Senin, 25 Des 2006
MALING mengobok-obok ruang tata usaha RSUD dr Soejono Ponorogo di Jalan Wahidin Sudiro Husodo. Uang kas sebanyak Rp 16,5 juta hilang dari dalam laci meja. Pelaku diduga masuk lewat atap, menjebol plafon lalu membongkar laci.
Aksi pencurian itu kali pertama diketahui Heri, petugas kebersihan yang pagi hari hendak membersihkan ruangan. Heri memilih balik kanan lantaran melihat bekas telapak tangan tertempel jelas di dinding. Sebagian plafon juga jebol, sedang salah satu laci acak-acakan. "Saya menelepon pegawai bagian umum, ruangan disuruh dikunci sampai polisi datang," ungkap Heri.
Pelaku meninggalkan alat pembongkar laci berupa tatah, besi penacal dan sebongkah batu. Menariknya, ada pakaian wanita motif kotak-kotak tertinggal di lokasi. Barang bukti terakhir ini tampaknya upaya mengaburkan jejak. Sebab, kecil kemungkinan seorang perempuan mampu turun dari atap dengan cara meniti dinding seperti seekor cicak.
Polisi sendiri sempat meminta keterangan juru parkir dan pekerja bangunan yang sedang mengerjakan proyek di rumah sakit. Tak didapati hal janggal pada malam kejadian. Banyaknya orang yang keluar-masuk ke lokasi memudahkan pelaku naik ke atap lalu turun beraksi mengobok-obok salah satu ruangan yang ada. Kasus pencurian ini sekarang ditangani Polsekta Ponorogo.
Yang terang, PR (pekerjaan rumah) polisi semakin panjang pasca terjadinya kasus pencurian di RSUD Ponorogo ini. Sebab, kasus pencurian emas batangan dari salah satu ruko di Jalan di Jalan Urip Sumoharjo dan hilangnya emas berlian di Jalan Ahmad Dahlan tetap menjadi misteri sampai sekarang. Belum lagi, pengungkapan aksi pencolengan yang beruntun menimpa nasabah BCA. (hw)
Selasa, Desember 26, 2006
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar