Selasa, Desember 19, 2006

Bayi Indo Dibuang Diduga Hasil Hubungan Gelap TKW

Selasa, 19 Des 2006

Bayi Laki-Laki yang Dibuang di Ponorogo Itu Berwajah Indo
PONOROGO -- Induk harimau pun tak akan setega orang tua yang telah membuang bayinya di teras rumah milik Boiran, 48, warga Carangrejo, Sampung, Ponorogo. Polisi seharian kemarin berupaya mencari jati diri pembuang bayi laki-laki yang kejam melebihi binatang buas itu. Penyelidikan awal mengarah ke orang-orang di dekat lokasi kejadian.

Aparat sempat menelisik ke kawasan Pagerukir, Sampung. Daerah ini dikenal kantong TKI. Wajah bayi bernasib malang yang sekarang diberi nama Wahyu Rizki Saputra itu memang mirip keturunan pasangan beda negara (indo). Namun, belum didapat petunjuk berarti. Karenanya, siapa pasangan lawan jenis penyebar benih hingga Wahyu lahir ke dunia tetap masih samar.

Sekadar mengingatkan, bayi laki-laki berumur satu bulan sengaja ditelantarkan di teras rumah Boiran, Minggu pagi sekitar pukul 03.00. Sepucuk surat juga sengaja ikut ditinggalkan berisi permintaan maaf dan pesan agar orok yang lahir 14 November 2006 itu dipelihara. Boiran semalam sengaja menggelar kenduri sekalian menandai pemberian nama Wahyu Rizki Saputra kepada bayi buangan ini.

Menurut Kapolres Ponorogo AKBP Mukhlis AS melalui Kasat Reskrim AKP Edi Susanto, siapa pun yang sengaja meninggalkan anak di bawah umur 7 tahun di suatu tempat agar dipungut orang lain merupakan tindak pidana.

Penyidik kemarin telah menyiapkan jeratan pasal 305 KUHP. Bahkan, bila si pembuang bayi itu ternyata orang tuanya sendiri maka ancaman hukumannya bakal lebih berat. "Kami ikut memback-up penyelidikan yang sedang dilakukan Polsek Sampung," kata Edi.

Bersamaan dengan itu, polisi sedang mencari keberadaan Swalayan Ratu. Sebab, di sebagian peralatan bayi yang ditinggalkan di TKP terdapat label toko serba ada tersebut. Akankah kasus ini terungkap?

Yang terang, polisi sebelumnya juga masih memiliki PR (pekerjaan rumah) pengungkapan kasus pembuangan mayat bayi di area kebun jagung Dusun Sumber, Desa Tumpuk, Sawoo, pada akhir Maret lalu.

Orok berjenis kelamin laki-laki itu sudah tak bernyawa saat ditemukam terbungkus kardus bekas kemasan mi instan merk Sarimi. Si janin dipastikan cukup bulan hingga organ-organ tubuh sudah terbentuk sempurna. Panjang tubuh bayi 42 centimeter dengan bobot 2 kilogram setelah ari-arinya dipisahkan. Sengaja sudah dikafani, bayi malang itu diperkirakan tewas antara 6 sampai 8 jam sebelum diketemukan sekitar pukul 10.00. (hw)

Tidak ada komentar: