Jumat, 22 Des 2006
PULUHAN mahasiswa yang tergabung dalam Korp Himpunan Mahasiswa Islam-Wati (Kohati) Cabang Ponorogo kemarin turun ke jalan. Mereka menyerukan kepada sejumlah pihak dan masyarakat untuk menghentikan segala bentuk kekerasan baik kepada anak dan perempuan.
Dalam aksinya, mereka long march keliling kota. Beberapa lokasi seperti bundaran, simpang empat Pasar Legi Songgolangit juga kawasan Jalan Imam Bonjol menjadi sasaran aksi damai dalam rangka Hari Ibu yang jatuh hari ini. Sambil membawa poster, para mahasiswa itu juga menyerukan agar sebagian besar wanita yang bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) untuk lebih waspada. "Kita minta agar segera dihentikan eksploitasi wanita," kata Haryani, Ketua Kohati Ponorogo.
kaum perempuan, seperti bekerja tidak sesuai dengan job discription, bekerja tanpa penandatangan kontrak, istri pesanan atau kawin palsu juga penjualan bayi dan anak harus segera dihentikan. Umumnya, kasus kekerasan ini disebabkan selain minimnya informasi juga rendahnya tingkat pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki. "Makanya bertepatan Hari Ibu ini, kita ikut peduli untuk mengingatkan bahaya yang setiap saat bisa terjadi," ungkapnya.
Dalam aksi kemarin, juga disebarkan brosur kepada masyarakat dengan tetap mendapat kawalan dari pihak kepolisian. (tya)
Jumat, Desember 22, 2006
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar