Sabtu, 09 Des 2006
Lupi Ngaku Shock dan Sempat Ingin Bunuh Diri
PONOROGO -- Ya atau bukan? Pertanyaan bolak-balik seperti menghitung jumlah kancing di baju dan celana tetap mengiringi heboh video mesum yang diduga melibatkan seorang pelajar putri di Ponorogo. Padahal, siswi salah satu SMA swasta itu membantah keras. Inisial nama Nan yang disebut-sebut sebagai aktor juga tidak dikenal di Jalan Salak, Kelurahan Keniten.
Yang terang, Lupi sempat shock sejak tayangan video porno itu menyebar luas. Dia awalnya curiga lantaran kawan-kawan sekolahnya kerap bergunjing setiap kali berpapasan dengannya. Seorang teman dekat Lupi akhirnya sengaja memperlihatkan adegan syur di video rekam hand phone (HP). "Saya dua kali pernah ingin bunuh diri tapi masih ingat dosa," akunya.
Nasib buruk beruntun masih harus diterima Lupi. Orang tua asuhnya marah besar. Pihak sekolah juga mengeluarkannya setelah Lupi jarang masuk lantaran harus menanggung malu. Selain itu, sisi kelam kisah percintaan gadis berbadan sintal ini mau tak mau ikut terungkap. Dia ternyata sudah mengenal pacaran semenjak kelas III SMP. Sampai usia sweet seventeen, Lupi terhitung sudah pernah empat kali berganti pacar.
Kali pertama, Lupi memiliki hubungan khusus dengan seorang pemuda penjaga stand pameran di Alun-alun. Pacar kedua, kakak kelasnya di SMA yang sama. Orang ketiga adalah mahasiswa dan paling akhir siswa sebuah SMK swasta di Ponorogo. Empat pemuda itu pernah memberi "dosa" ke Lupi. Rentang waktu ganti-ganti pasangan anak muda berlainan jenis itu terjadi antara 2005 sampai Agustus 2006.
Yang menarik, polisi diam-diam sudah menyelidiki mendalam kasus susila ini. Tiga orang dimintai keterangan marathon oleh penyidik Sat Reskrim Polres Ponorogo sejak Rabu petang.
Lupi (nama samaran), ABG yang terkena getah lantaran wajahnya mirip dengan pemeran wanita dalam video esek-esek berdurasi 1 menit-43 detik itu diinterogasi di unit RPK (ruang pelayanan khusus). Sedang dua "pacar" Lupi dimintai keterangan terpisah di ruang penyidikan yang lain.
Sejauh ini, polisi belum mendapat pengakuan dari mereka. Wajah lelaki sama-sekali tidak mirip dengan aktor porno. Namun, raut muka Lupi memang ada kemiripan. Polisi sengaja mengambil foto wajah gadis yang selama ini tinggal dengan pak denya itu dari berbagai sudut. Close up dari depan, menunduk serta samping kanan dan kiri.
Hasil cetak foto hendak dibandingkan secara seksama dengan wajah perempuan dalam video mesum. "Masih dalam proses penyelidikan, tentunya dengan tetap menjunjung praduga tak bersalah," kata Kapolres Ponorogo AKBP Mukhlis AS melalui Pjs Kasat Reskrim Iptu Nyoto, kemarin.
Polisi tampak condong memposisikan Lupi sebagai korban. Anak ini terus-terusan "dipingit" di ruang RPK. Kalau toh hendak merunut lebih jauh, polisi ingin mengetahui siapa penyebar video mesum itu, perekamnya dan dimana tempat syuting. Semuanya akan terkuak gamblang setelah identitas pemeran adegan terungkap. "Kita belum berani memastikan. Polisi akan maksimal menyelidiki kasus yang telah membikin heboh ini."
Muncul dugaan baru, adegan porno berjudul Tonggo Dhewe (tetangga sendiri) itu menganut model two in one. Yakni, dua lelaki dengan satu lawan main. Si lelaki sengaja bergantian mengambil gambar. Nah, lelaki yang main "karaoke" dan berhubungan intim ditengarai berbeda. Yang terang, perbuatan asik-masyuk itu dilakukan dalam sebuah kamar. Kualitas rekaman video cukup baik ditandai tayangan gambar yang jelas dan tidak terlalu goyang.
Pejabat Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Ponorogo Wagiman mengaku keget setelah mencuat kasus video porno yang sempat menghebohkan kalangan pelajar di Kota Reyog. Apalagi disebut-sebut pelakunya cah Ponorogo. "Saya justru baru tahu tadi siang (kemarin siang) berita di koran, masya Allah," kata Wagiman kemarin.
Hingga kini, pihaknya mengaku belum mendapat laporan terkait kasus tersebut. Termasuk informasi ada siswa di sebuah sekolahan dikeluarkan gara-gara beradegan mesum dan sengaja direkam. "Tapi kita tadi sudah menurunkan tim guna mencari informasi tentang kabar tersebut," jelas Wagiman. (hw/tya)
Senin, Desember 11, 2006
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar