Selasa, November 21, 2006

Rencana Pembangunan Tol Jogja-Kertosono

Pintu Tol Harus di Caruban

Tuntutan Petinggi Madiun ke Tim Pusat
MADIUN - Proyek nasional jalan tol Jogja-Kertosono (Nganjuk), yang akan melewati wilayah Ngawi, Magetan, dan Kabupaten Madiun diprediksi akan berdampak besar. Terutama, imbas sosial ekonomi terhadap daerah yang dilewatinya. Untuk kawasan Madiun, nasib Kota Caruban menjadi salah satu fokus perhatian. "Kita berharap jalan tol menjadikan Caruban semakin berkembang. Bukan malah sebaliknya," ujar Ketua DPRD Tomo Budi Harsojo, kemarin.

Diakui dampak sosial ekonomi keberadaan jalan tol sepanjang 87, 6 km yang melewati wilayah Kabupaten Madiun cukup besar. Bagi Kota Caruban, keberadaan jalan tol tersebut akan menguntungkan jika jalan masuk ke jalur tol dari arah Madiun dan Ponorogo dilewatkan Kota Caruban.


Sebaliknya calon ibukota Kabupaten Madiun itu justru akan menjadi kota mati jika jalur masuk tol berada di lokasi seperti Balerejo atau Sawahan. Ini dimungkinkan karena jalur terdekat ke tol dari arah Madiun-Ponorogo melewati dua daerah tersebut. "Masukan ini layak jadi pertimbangan tim teknis pusat yang akan menggarap desain jalan tol tersebut," katanya.

Selain itu, Tomo juga mengisyaratkan agar Pemkab Madiun segera mempersiapkan review Rencana Tata Ruang Kota (RUTRK) Kota Caruban terkait dengan rencana pembangunan jalan tol yang didanai pemerintah pusat itu. Lantaran dipastikan ada beberapa kawasan yang akan berubah fungsinya jika jalan tol tersebut direalisasi. "Minimal pemkab sudah ada gambaran bagaimana revisi RUTRK nanti. Karena detail desainnya memang belum selesai," kata Tomo.

Sementara Kepala Bappeda Kabupaten Madiun Sukiman menyatakan bahwa perubahan RUTRK Caruban secara otmatis akan dilakukan jika nanti jalan tol nasional itu benar-benar direalisasi. Hanya saja, pihaknya belum bisa memberikan gambaran perubahan seperti apa yang akan dilakukan untuk menata Kota Caruban. Karena hingga saat ini belum masukan soal rencana fisik jalan tol Jogja-Kertosono. "Sekarang ini baru tahap sosialisasi Amdal. Detail design-nya kami belum tahu," katanya.

Saat ini, lanjutnya, pemkab baru memperoleh gambaran umum lokasi mana saja yang akan dilalui proyek tol tersebut. Diinformasikan ada 18 desa di empat kecamatan yang akan dilewati jalan tol tersebut. Beberapa waktu lalu perwakilan warga 18 desa tersebut diundang untuk mengikuti sosialisasi Amdal. "Ya lebih baik tahu kepastian soal desainnya dulu bagaimana. Jadi lebih mudah untuk membua kemungkinan review RUTRK," ujar Sukiman.

Seperti diberitakan sebelumya, wilayab Kabupaten Madiun dipastikan bakal dilewati jalan tol Jogja-Kertosono. Jalan tol sepanjang 215,895 km tersebut juga akan melewati wilayah Kabupaten Ngawi. (yup)

RADAR MADIUN (Dikirim oleh: admin)

Tidak ada komentar: