Senin, Januari 22, 2007

Larungan di Danau Ngebel

Sebelum Dilarung, Diarak Keliling Telaga
sekilas info :
Berhubung team yang meliput Larungan terlambat, jadinya pas sampai di Ngebel upacara sudah selesai tapi sebagai obat rindu rekan rekan berikut foto Danau Ngebel setelah larungan kemarin tgl,20 Januari 2007.(Foto by Mr. Rahmat, thanks bro! )
Free Image Hosting at www.ImageShack.us Free Image Hosting at www.ImageShack.us Free Image Hosting at www.ImageShack.us Free Image Hosting at www.ImageShack.us
nah kalo yang dibawah ini anggota team liputan he he he...
dari kiri ke kanan: Rahmat,Bagus, Atun , Ms. Errine, Wawan, Sugi-Ono, Must Prie
Free Image Hosting at www.ImageShack.us

Larung Risalah di Ngebel Dipadati Ribuan Warga
PONOROGO - Gong acara tradisi Grebeg Suro di Ponorogo berupa larung risalah doa, kemarin digelar. Prosesi yang dilakukan di telaga Ngebel ini dipadati ribuan warga baik dari dalam maupun luar kota Ponorogo. Mereka ingin menyaksikan proses larungan yang diawali dengan membawa tumpeng raksasa keliling pinggir telaga sejauh 5 kilometer.

Sejak pagi, dua pintu masuk telaga Ngebel sudah dipenuhi deretan kendaraan roda dua maupun rombongan dengan mobil. Kendaraan menuju lokasi acara, tepatnya di dekat lapangan, tampak membentuk iring-iringan seperti ular. Cuaca mendung sebelum acara dimulai, bahkan sempat turun hujan gerimis sejak pukul 10.00 WIB, tak menyurutkan niat pengunjung.



Beruntung, sekitar pukul 12.00 WIB hujan mulai reda dan prosesi upacara segara dimulai. Iring-iringan gamelan gending Jawa mewarnai acara sakral tersebut. Selanjutnya, seorang petugas khusus yang mendapat mandat untuk membawa risalah doa segera maju ke arena persis di depan pintu paseban pinggir telaga.

Sementara tumpeng raksasa setinggi 2 meter ikut mendampinginya sebelum diarak keliling telaga. Setelah satu jam lebih, mengelilingi telaga, tumpeng beserta risalah doa tadi dibawa perlahan-lahan ke arah telaga. Hujan gerimis yang mulai turun lagi tidak menghambat acara yang dipenuhi penonton ini.

Sarkun, 48 tahun yang selama ini selalu menjadi langganan untuk menenggelamkan tumpeng sudah siap dengan tugasnya. Setelah melakukan doa, dia membawa tumpeng ke tengah telaga dengan perahu getek. Perlahan-lahan tumpeng pun tenggelam ke dasar telaga. "Dengan larung risalah ini diharapkan semoga apa yang kita kerjakan bisa diridloi Allah SWT. Termasuk untuk objek wisata Ngebel ini tentunya," kata Luhur Karsanto, Ketua Grebeg Suro dan Festival Reyog Nasional (FRN) XIII tahun 2007. (tya)

Tidak ada komentar: